Shalat Sunnah Rawatib Muakkad dan Shalat Sunnah Rawatib Ghairu Muakkad

shalat sunnah rawatib muakkad dan shalat sunnah rawatib ghairu muakkad - haspray

Shalat Sunnah Rawatib adalah Sholat Sunnah yang dilakukan sebelum dan atau sesudah shalat wajib dengan bertujuan sebagai penyempurna bagi shalat wajib atau penambal shalat wajib apabila ada kekurangan atau kekhilafan.

Shalat Sunnah Rawatib yang dilakukan sebelum shalat wajib dinamakan shalat sunnah rawatib qabliyah dan shalat sunnah rawatib yang dilakukan sesudah shalat wajib dinamakan shalat sunnah rawatib ba’diyah.

Shalat Sunnah Rawatib terbagi menjadi dua bagian, yang pertama adalah shalat sunnah rawatib muakkad dan yang kedua adalah shalat sunnah rawatib ghairu muakkad. Shalat sunnah rawatib muakkad adalah shalat sunnah yang dianjurkan oleh Nabi Muhammad Saw dan tidak pernah ditinggal. Sedangkan shalat sunnah rawatib ghairu muakkad adalah shalat sunnah yang tidak dikuatkan dan hanya dianjurkan saja.

Jumlah Shalat Sunnah Rawatib

Jumlah raka’at shalat sunnah rawatib berbeda-beda, tergantung pada shalat apa yang di iringi dan waktu pengerjaannya dilakukan.

Shalat Sunnah Rawatib Muakkad

Qabliyah
Ba’diyah
Shubuh
2 Raka’at
-
Dzuhur
2 Raka’at

Ashar
-
-
Maghrib
-
2 Raka’at
Isya
-
2 Raka’at

Shalat Sunnah Rawatib Ghairu Muakkad

Qabliyah
Ba’diyah
Dzuhur
2 Raka’at
2 Raka’at
Ashar
4 Raka’at
-
Maghrib
2 Raka’at
-
Isya
2 Raka’at
-

Niat Shalat Sunnah Rawatib

Niat shalat sunnah rawatib sama halnya dengan niat shalat yang lainnya, niat dalam hati, karena niat adalah pekerjaannya hati, bukan mulut.

Bahaya Laten Curang Berbisnis Dengan Allah SWT

bahaya laten curang berbisnis dengan allah swt - haspray
Betapa indah dan berkahnya hidup seorang manusia, ketika mampu berbisnis dengan Allah SWT. Kehidupan selalu dipenuhi kecintaan dan kerinduan untuk beramal soleh. Kehidupan yang selalu menjadi manfaat, baik untuk dirinya, keluarganya, masyarakatnya, ummat dan dunia. Kehiduoan yang dipenuhi kebahagiaan dengan banyak membahagiakan banyak orang. Kehidupan yang ditaburi rasa senang dengan melihat kesuksesan orang lain. Kehidupan yang dihiasi kesabaran dan kesyukuran. Kehidupan yang dipenuhi dengan kepedulian kepada sesame tanpa menunggu karya. Kehidupan yang diiringi senandung dzikir dan do’a dalam setiap detak jantung dan langkah perjalanan takdirnya. Kehidupan yang diakhiri dengan husnul khotiman. Kematian yang disambut malaikat dengan senyum dan taman surge. Hidup sukses, kaya dan bahagia dunia akhirat.

“Demi masa. Sesungguhnya manusia itu benar-benar berada dalam keruhian. Kecuali orang-orang yang beriman dan mengerjakan amal sholeh dan nasihat menasihati supaya menaati kebenaran dan nasihat menasihati supaya menatap kesabaran.” (QS. Al-‘Ashr : 1-3)

Namun betapa sengsara dan meruginya hidup seorang manusia, ketika jauh dari Allah. Kehidupan yang banyak dipenuhi kebencian kepada kebaikan. Kehidupan yang penuh hura-hura, sia-sia dan tiada guna. Kehidupan yang dipenuhi kedengkian dengan kebahagiaan orang lain.
Kehidupan yang ditaburi cacian dan makian. Kehidupan yang acuh terhadap penderitaan orang lain. Kehidupan yang tujuannya hanya harta, tahta dan wanita. Kehidupan yang diiringi kelalaian dan pendustaan terhadap Maha Kuasa.

Kehidupan yang diakhiri dengan su’ul khotimah. Kematian yang sangat menyakitkan dan menyengsarakan. Kematian yang disambut gelegar sambaran petir azab Allah. Kehidupan setelah kematian sangat merugikan dan mesengsarakan, yang tiada penolong kecuali sedekah jariyah yang telah diberikannya di dunia, ilmu yang dipelajari, diamalkan dan dimanfaatkan orang lain, serta anak yang soleh yang sudi dan ikhlas mendo’akannya.

Sesungguhnya, dalam Al-Qur’an Allah telah merekam kehancuran orang-orang yang lupa dengan tuhan, sebut saja karun dengan jutaan ton emas dan ribuat butir mutiaranya. Ia ditengelamkan oleh Allah SWT bersama harta, kecongkakan, kepelitaan, kelalaian dalam mengabdi kepada Allah dan keengganannya berbuat baik kepada manusia.

Sesungguhnya karun adalah termasuk kaum Musa, maka ia berlaku aniaya terhadap mereka, dan kami telah menganugerahkan kepadanya perbendaharaan harta yang kunci-kuncinya sungguh berat dipikul oleh sejumlah orang yang kuat-kuat. (Ingatlah) ketika kaumnya berkata kepadanya : “Janganlah kamu terlalu bangga; sesungguhnya Allah tidak menyukai orang-orang yang terlalu membanggakan diri.” (QS. Al-Qashash : 76)

Dan carilah pada apa yang telah dianugerahkan Allah kepadamu (kebahagiaan) Negara akhirat, dan janganlah kamu melupakan bahagiamu dari (kenikmatan) duniawi dan berbuat baiklah (kepada orang lain) sebagaimana Allah telah berbuat baik, kepadamu, dan janganlah kamu berbuat kerusakan di (muka) bumi. Sesungguhnya Allah tidak menyukai orang-orang yang berbuat kerusakan. (QS. Al-Qashash : 77)

Maka kami bernamkanlah karun beserta rumahnya ke dalam bumi. Maka tidak ada baginya suatu golonganpun yang menolong terhadap azab Allah. Dan tiadalah ia termasuk orang-orang (yang dapat) membela (dirinya). (QS. Al-Qashahs : 81)

Jika anda sudah sukses berbisnis, maka jangan pernah curang dengan Allah. Raihlah harta dengan halal dan distribusikan harta yang Allah telah titipkan kepada anda dengan baik, niscaya anda akan kaya, bertambah kaya dan berpeluang menjadi penghuni taman surga.

Cara Berbisnis Dengan Allah

cara berbisnis dengan allah - haspray

Setiap manusia akan mendapatkan keuntungan, kesuksesan dan kebahagiaan sejati. Jika mereka mampu mengetahui caranya. Ada tiga cara meraih untung dalam berbisnis dengan Allah SWT, yaitu :
  1. Al-Hayaatu minallah (Life From God)
  2. Al-Hayaatu ma’Allah (Life with God)
  3. Al-Hayaatu lil Allah (Life For God)
Prinsip Pertama, Al-Hayaatu minallah (Life From God)
Al-Hayaatu minallah (Life From God) artinya adalah menghadirkan keyakinan bahwa hidup anda berasal dari Allah. Karenanya akan menyebabkan ketenangan jiwa dan ketenteraman hati. Anda akan senantiasa berpikir positif dan mampu menarik energi  kebaikan yang ada di alam raya ini.
Anda akan selalu berkata positif dan bekerja aktif. Hal inilah yang akan membuka peluang terbukanya gapura karunianya dan gerbang rezeki dari arah yang tidak disangka-sangka. (QS. Al-Araaf : 96).

Sementara, keyakinan yang rendah terhadap Allah SWT, akan menimbulkan ketidakpastian, was-was, ragu dan kesesatan yang nyata dalam menjalani kehidupan. Mereka bergantung kepada selain Allah, seperti dukun, paranormal, batu, jimat, isim, mujarobat, primbon, dll. Mereka tidak bergantung kepada pencipta dan penguasa alam semesta ini. Jika demikian adanya, bagaimana mereka akan diberikan keberkahan dan kebaikan, jika mereka masih meyakini kekuatan dan kekuasaan selain Allah.

Logika apa yang membernarkan kekuatan batu Ponari asal Jombang. Ketika Ponari dan Bapaknya sakit tidak berani dan tidak mau meminum air batu itu, malah pergi ke dokter. Tapi mengapa keyakinan seperti itu masih melekat dalam masyarakat Indonesia di pulau Jawa.
Bukankah kita sering berujar dan menyandungkan “Laa haula wala quwwata illa billah” yang berarti bahwa tidak ada kekuatan dan kekuasaan kecuali  dari Allah. Konsekwensinya kita harus hidup bersama Allah SWT dengan keyakinan teguh bahwa hanya Allah-lah Dzat yang paling berkuasa di kehidupan ini, tidak ada kekuatan yang dahsyat yang bias menandingi dan melebihi kekuatan-Nya. Semanya pasti binasa dan punah, jika Allah berkehendak menghancurkannya dalam sekejap mata.

Prinsip Kedua, Al-Hayaatu ma’Allah (Life With God)
Kehidupan bersama Allah, artinya kita meyakini al-Islam sebagai way of life dan menjalankan kehidupan ini seseuai dengan peta yang diinginkan Allah SWT. Kita sadar bahwa kita telah diproduksi oleh Allah, maka yang tahu kemana dan bagaimana arah kehidupan anda yang benar dan lurus, adalah Allah SWT.

Kita diingatkan Allah dalam surat al-fatihah untuk selalu berdo’a : “Ihdinashshiraathal mustaqiim, siraathal ladziina an’amta ‘alaihim ghairil magduubi ‘alaihim waladhaalliin”. Ya Allah tunjukkanlah kami jalan Islam yang lurus, jalan orang-orang yang telah Engkau beri kenikmatan dan jangan pernah aku ditunjukkan kejalan orang Yahudi yang Engkau murkai, mereka yang mengetahui kebenaran, tetapi mereka ingkar dan memeranginya.

Ya Allah jangan tunjukkan kami jalan orang-orang yang salah menyembah-Mu, yang menjadikan sekutu-sekutu selain Engkau. Jauhkanlah hamba-Mu ini dari jalan orang yang meyakini bahwa Engkau memiliki anak, memiliki istri, dan memiliki keterbatasan. Maha Suci Allah dari apa yang diyakini oleh orang yang sudah disesatkan. Karena sesungguhnya Engkau Maha Tunggal dari semua  dimensi-Mu.

“Katakanlah ya Muhammad, bahwa Allah itu Maha Tunggal, Tempat bergantung dan hanya bergantung pada diri-Nya. Tidak beranak dan tidak pula diperanakan. Dan tidak ada satupun makhluk yang dapat menyerupai-Nya.” (QS. Al-Ikhlas : 1-4)

Sesungguhnya, kesuksesan dan kegagalan adalah hal biasa dalam kehidupan. Setiap kesuksesan adalah ujian dan sebuah kegagalan merupakan bumbu kehidupan. Hidup adalah karunia Allah yang sangat istimewa, maka nikmatilah dengan apa yang diinginkan Allah. Semuanya itu pasti indah dan berkah.

Prinsip Ketiga, Al-Hayaatu lil Allah (Life For God)
Segala kehidupan dan amalan hanya dipersembahkan untuk Allah. Ketahuilah, jika kehidupan anda ingin bisnis membuahkan surga, maka apapun yang anda harapkan dan anda perbuat hendaklah berorientasi kepada Allah SWT. Dzat yang maha memiliki segalanya.  Semuanya pilihan ada ditangan anda. Hidup untuk Allah atau untuk lainnya ? Rasulullah bersabda “Barang siapa menjadikan akhirat sebagai seluruh tujuan dari tujuan-tujuannya, maka Allah akan mencukupi dunianya. Dan barangsiapa yang memperbanyak tujuan-tujuannya untuk dunia, maka Allah tidak peduli di lembah mana ia akan dibinasakan.” (HR. Ibnu Majjah dan Al-Hakim)


“Dan siapa saja diantara kamu sekalian, tetapi taat kepada Allah dan Rasul-Nya dan mengerjakan amal yang Shalih, niscaya kami memberikan kepadanya pahala dua kali lipat dan kami sediakan baginya rezeki yang mulia.” (QS. Al-Ahzab : 31)

Bagaimana Menjual Produk Kepada Allah ?

bagaimana menjual produk kepada allah - haspray

Allah memberikan peluang yang besar kepada seluruh manusia untuk menjadi penjual yang hebat. Maka mulailah kita berbisnis dari sekarang ! Mari, jadikan hidup ini kaya raya dengan cara yang halal memberi sesame, mempertinggi intensitas kedekatan kepada-Nya dengan bekerja, berdzikir dan berdo’a serta menyebarkan kedamaian Islam.

Allah SWT adalah tuhan yang Maha Esa, Maha Adil dan Maha Kaya Raya. Tuhan semua mahluk di alam semesta ini. Tuhan yang mampu menghidupkan dan mematikan. Tuhan yang memilki surga dan neraka. Tuhan yang memberikan rezeki setiap saat kepada siapapun yang dikehendaki-Nya. Tuhan yang sampai saat ini masih memberikan kesempatan nafas kepada anda. Tuhan yang telah menciptakan malaikat untuk men-service semua bentuk transaksi bisnis dengan-Nya. Tuhan yang senantiasa kita sebut dalam munajat cinta. (QS. Al-Baqarah : 201)

Do’a adalah promosi sekaligus bukti dari rayuan hamba kepada pencipta-Nya. Agar manusia diberikan kebaikan dunia akhirat dan terhindar dari azab yang pedih. Tapi bagaimana caranya ? maka berbisnis dengan Allah SWT adalah jawabannya. Anda menjadi penjual produk, Allah menjadi pembelinya.

“Sesungguhnya Allah telah membeli dari orang-orang mukmin diri dan harta mereka dengan memberikan profit surga untuk mereka. Mereka berperang pada jalan kebenaran dari Allah; lalu mereka membunuh atau terbunuh. (Itu telah menjadi) janji yang benar dari Allah di dalam Taurat, Injil dan Al-Qur’an. Dan siapakah yang lebih menepati janjinya (selain) daripada Allah ?”. 
(QS. At-Taubah : 111)

Dalam ayat di atas, manusia diposisikan sebagai penjual produk. Anda menjual produk, kemudian Allah akan melihat, memilih, menimbang, memutuskan dan membarter (membeli) setiap produk yang sesuai dengan kriteria yang diinginkan-Nya. Jika produk anda berkualitas maka Allah akan lipat gandakan 10 sampai 700 kali lipat bahkan profit yang tidak terbatas. Jika produknya buruk maka Allah akan memberikan balasan yang sama dengan yang dijual manusia. Sungguh Maha Adil dan Maha Besar Allah dengan segala firmannya.

“Perumpamaan (nafkah yang dikeluarkan oleh) orang-orang yang menafkahkan hartanya di jalan Allah adalah serupa dengan sebutir benih yang menumbuhkan tujuh bulir, pada tiap-tiap bulir seratus biji. Allah melipat gandakan (ganjaran) bagi siapa yang Dia kehendaki. Dan Allah Maha Luas (karunia-Nya) lagi Maha Mengetahui”. (QS. Al-Baqarah : 261)

Jadilah kita hamba yang penuh pesona dalam akhlak, ibadah dan mu’amalah ! Mulailah dari saat ini, sebelum Ruh berhenti bermukim di dada kita dan sebelum tanah merah menghimpit jasad kita !

Produk Apa Yang Akan Dibeli Oleh Allah ?

produk apa yang akan dibeli oleh allah - haspray


Berbisnis dengan Allah SWT adalah kunci rahasia kesuksesan sejati yang selama ini dicari dan dinanti oleh para pemburu surga. Lalu, apa produk yang akan dibeli Allah SWT ? Ada empat produk yang sangat dicintai Allah dan memiliki nilai profit yang sangat agung di sisi-Nya. (QS. Al-Shaff : 11)
  1. Beriman kepada Allah SWT.
  2. Beriman kepada Rasul-Nya.
  3. Berjihad dengan Harta.
  4. Berjihad dengan Jiwa.
Produk iman dan jihad adalah dua kata kunci dalam berbisnis dengan Allah SWT. Iman adalah produk yang kaitannya dengan keyakinan hati bahwa Allah adalah esa dalam penciptaan, penyembahan, hokum dan keagungan asma dan sifat-Nya. Tidak ada sekutu baginya, tiada yang berhak disembah dan dicintai melebihi Dzat-Nya. Aturannya sudah paten dan tidak ada satupun yang boleh merubah atau menambahnya. Profitnya begitu besar dan istimewa. Rasulullah bersabda “Akan masuk surga siapapun yang menyimpan sebiji atom ketauhidan (iman) dalam lubuk hatinya”. (Al-Hadits).

Iman kepada Allah dan Rasul-Nya adalah jaminan utama terealisanya keuntungan, kekuasaan, kekayaan, dan kebahagiaan dalam diri setiap hamba Allah. Bahkan Allah SWT menjamin mereka kehidupan yang indah dan penuh berkah dunia akhiratnya. Hal ini Allah tegaskan secara jelas dalam kitab Al-Qur’an.

“Jikalau sekiranya penduduk negeri-negeri beriman dan bertaqwa, pastilah kami akan melimpahkan kepada mereka berkah dari langit dan bumi, tetapi mereka mendustakan (ayat-ayat kami) itu, maka kami siksa mereka disebabkan perbuatannya”. (QS. Al-Araaf : 96)
Sedangkan jihad adalah etos kerja dengan aturan dan momentum yang dinamis dan progresif. Setiap orang boleh meraihnya sesuai dengan kapasitas dan kondisi zamannya. Jihad dengan harta dan jiwa dalam ridho Allah.

Jihad dapat diartikan dengan etos kerja (mujahadah) yang sungguh-sungguh untuk menerapkan dan membela syariat Allah SWT. Mujahadah kerja yang disertai dengan spirit ilahiyah yang suci dan komitmen yang tinggi untuk mewujudkan kekayaan dan kesempurnaan jiwa dan raganya sesuai aturan Allah SWT. Baik dalam proses meraihnya, atau ketika mendistribusikan hasilnya.
Mujahadah kerja untuk membela Allah dengan mempertaruhkan semua potensi harta dan jiwanya akan mendapat profit yang tidak tertandingi. Anda ingin  untung ? maka berjihadlah bersama Allah dan untuk Allah SWT.

Setiap kegagalan yang anda temukan, memberikan arah yang jelas menuju sukses. Maka jemputlah segera kesuksesan itu bersama Allah dan untuk Allah.