Cara Berbisnis Dengan Allah

cara berbisnis dengan allah - haspray

Setiap manusia akan mendapatkan keuntungan, kesuksesan dan kebahagiaan sejati. Jika mereka mampu mengetahui caranya. Ada tiga cara meraih untung dalam berbisnis dengan Allah SWT, yaitu :
  1. Al-Hayaatu minallah (Life From God)
  2. Al-Hayaatu ma’Allah (Life with God)
  3. Al-Hayaatu lil Allah (Life For God)
Prinsip Pertama, Al-Hayaatu minallah (Life From God)
Al-Hayaatu minallah (Life From God) artinya adalah menghadirkan keyakinan bahwa hidup anda berasal dari Allah. Karenanya akan menyebabkan ketenangan jiwa dan ketenteraman hati. Anda akan senantiasa berpikir positif dan mampu menarik energi  kebaikan yang ada di alam raya ini.
Anda akan selalu berkata positif dan bekerja aktif. Hal inilah yang akan membuka peluang terbukanya gapura karunianya dan gerbang rezeki dari arah yang tidak disangka-sangka. (QS. Al-Araaf : 96).

Sementara, keyakinan yang rendah terhadap Allah SWT, akan menimbulkan ketidakpastian, was-was, ragu dan kesesatan yang nyata dalam menjalani kehidupan. Mereka bergantung kepada selain Allah, seperti dukun, paranormal, batu, jimat, isim, mujarobat, primbon, dll. Mereka tidak bergantung kepada pencipta dan penguasa alam semesta ini. Jika demikian adanya, bagaimana mereka akan diberikan keberkahan dan kebaikan, jika mereka masih meyakini kekuatan dan kekuasaan selain Allah.

Logika apa yang membernarkan kekuatan batu Ponari asal Jombang. Ketika Ponari dan Bapaknya sakit tidak berani dan tidak mau meminum air batu itu, malah pergi ke dokter. Tapi mengapa keyakinan seperti itu masih melekat dalam masyarakat Indonesia di pulau Jawa.
Bukankah kita sering berujar dan menyandungkan “Laa haula wala quwwata illa billah” yang berarti bahwa tidak ada kekuatan dan kekuasaan kecuali  dari Allah. Konsekwensinya kita harus hidup bersama Allah SWT dengan keyakinan teguh bahwa hanya Allah-lah Dzat yang paling berkuasa di kehidupan ini, tidak ada kekuatan yang dahsyat yang bias menandingi dan melebihi kekuatan-Nya. Semanya pasti binasa dan punah, jika Allah berkehendak menghancurkannya dalam sekejap mata.

Prinsip Kedua, Al-Hayaatu ma’Allah (Life With God)
Kehidupan bersama Allah, artinya kita meyakini al-Islam sebagai way of life dan menjalankan kehidupan ini seseuai dengan peta yang diinginkan Allah SWT. Kita sadar bahwa kita telah diproduksi oleh Allah, maka yang tahu kemana dan bagaimana arah kehidupan anda yang benar dan lurus, adalah Allah SWT.

Kita diingatkan Allah dalam surat al-fatihah untuk selalu berdo’a : “Ihdinashshiraathal mustaqiim, siraathal ladziina an’amta ‘alaihim ghairil magduubi ‘alaihim waladhaalliin”. Ya Allah tunjukkanlah kami jalan Islam yang lurus, jalan orang-orang yang telah Engkau beri kenikmatan dan jangan pernah aku ditunjukkan kejalan orang Yahudi yang Engkau murkai, mereka yang mengetahui kebenaran, tetapi mereka ingkar dan memeranginya.

Ya Allah jangan tunjukkan kami jalan orang-orang yang salah menyembah-Mu, yang menjadikan sekutu-sekutu selain Engkau. Jauhkanlah hamba-Mu ini dari jalan orang yang meyakini bahwa Engkau memiliki anak, memiliki istri, dan memiliki keterbatasan. Maha Suci Allah dari apa yang diyakini oleh orang yang sudah disesatkan. Karena sesungguhnya Engkau Maha Tunggal dari semua  dimensi-Mu.

“Katakanlah ya Muhammad, bahwa Allah itu Maha Tunggal, Tempat bergantung dan hanya bergantung pada diri-Nya. Tidak beranak dan tidak pula diperanakan. Dan tidak ada satupun makhluk yang dapat menyerupai-Nya.” (QS. Al-Ikhlas : 1-4)

Sesungguhnya, kesuksesan dan kegagalan adalah hal biasa dalam kehidupan. Setiap kesuksesan adalah ujian dan sebuah kegagalan merupakan bumbu kehidupan. Hidup adalah karunia Allah yang sangat istimewa, maka nikmatilah dengan apa yang diinginkan Allah. Semuanya itu pasti indah dan berkah.

Prinsip Ketiga, Al-Hayaatu lil Allah (Life For God)
Segala kehidupan dan amalan hanya dipersembahkan untuk Allah. Ketahuilah, jika kehidupan anda ingin bisnis membuahkan surga, maka apapun yang anda harapkan dan anda perbuat hendaklah berorientasi kepada Allah SWT. Dzat yang maha memiliki segalanya.  Semuanya pilihan ada ditangan anda. Hidup untuk Allah atau untuk lainnya ? Rasulullah bersabda “Barang siapa menjadikan akhirat sebagai seluruh tujuan dari tujuan-tujuannya, maka Allah akan mencukupi dunianya. Dan barangsiapa yang memperbanyak tujuan-tujuannya untuk dunia, maka Allah tidak peduli di lembah mana ia akan dibinasakan.” (HR. Ibnu Majjah dan Al-Hakim)


“Dan siapa saja diantara kamu sekalian, tetapi taat kepada Allah dan Rasul-Nya dan mengerjakan amal yang Shalih, niscaya kami memberikan kepadanya pahala dua kali lipat dan kami sediakan baginya rezeki yang mulia.” (QS. Al-Ahzab : 31)

Share this

Related Posts

Previous
Next Post »

Untuk menyisipkan kode pendek, gunakan <i rel="code"> ... KODE ... </i>
Untuk menyisipkan kode panjang, gunakan <i rel="pre"> ... KODE ... </i>
Untuk menyisipkan gambar, gunakan <i rel="image"> ... URL GAMBAR ... </i>